FAKTOR PENYEBAB
Penyebab kemunculan ADHD tidak diketahui dengan pasti, orangtua dengan memiliki anak ADHD tidak perlu berkecil hati atau menyalahkan diri sendiri, hal terpenting untuk dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan pada anak agar ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Orangtua juga selayaknya mencari informasi secara tepat mengenai pelbagai informasi mengenai ADHD, terapi, cara pengasuhan dan jenis obat-obatan yang mendukung dan pelatihan-pelatihan yang diperlukan.
Saat ini sedang dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai fungsional lobus frontal pada anak-anak ADHD, kerusakan fungsi lobus frontal diyakini sebagai salah penyebab simtom ADHD muncul ―sementara fungsi bagian otak tersebut adalah sebagai kontrol perencanaan, pemecahan masalah, mengerti perilaku orang lain, dan mengatur impuls adalah hal-hal yang tidak dimiliki oleh penderita ADHD.
Beberapa kemungkinan faktor penyebab kemunculan ADHD;
1) Genetik
Penyebab terbanyak dalam kasus ADHD adalah faktor genetika, sama halnya dengan beberapa jenis gangguan lainnya yang serupa. Menurut para ahli, penderita ADHD ditemukan kadar dopamine yang rendah dalam otak. Untuk saat ini sedang dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai jenis gen-gen yang terlibat dalam memproduksi kimia dopamine dalam otak seperti studi yang dilakukan oleh ADHD Molecular Genetics Network.
2) Cedera kepala
Cedera kepala diperkirakan dapat memunculkan ADHD. Cedera kepala dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan berlebihan (menjadi racun) atau luka pada masa sebelum atau sesudah melahirkan. Para ahli memperkirakan kerusakan (luka) pada bagian lobus frontal ini dapat menjadi salah faktor kemunculan ADHD
3) Makanan
Jenis makanan adiktif dan gula dapat memberikan perilaku tertentu pada anak-anak, para ahli meyakini bahwa jenis makanan adiktif dan gula (termasuk pelbagai manisan) dapat memperburuk kondisi ADHD dalam perilaku abnormal.
Pada tahun 1982 para ahli telah membahas isu ini, dalam temuan mereka disebutkan bahwa sekitar 5% anak ADHD menunjukkan penurunan perilaku abnormal setelah melakukan diet gula, akan tetapi beberapa penelitian lainnya menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara ADHD dan gula.
Terpenting dalam beberapa penelitian tersebut para ahli menyimpulkan secara bersama kekurangan asam lemak omega-3 berhubungan erat dengan simtom ADHD. Omega-3 merupakan lemak yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak, kekurangan lemak ini memberikan kontribusi munculnya pelbagai penyimpangan seperti ADHD.
Suplemen minyak ikan dapat mengurangi simtom-simtom ADHD yang muncul, beberapa anak menunjukkan kemajuan disekolah dengan meminum suplemen tersebut.
4) Lingkungan
Asap rokok mempunyai hubungan erat dengan ADHD, beberapa penelitian menunjukkan anak yang mengidap ADHD berhubungan erat dengan ibu yang merokok selama masa kehamilan, di duga nikotin dapat mengakibatkan hypoxia (kekurangan oksigen) pada janin yang pada akhirnya dapat membuat bayi kekurangan suplai oksigen ke otak dan menimbulkan kerusakan. Penelitian ini berlanjut pada lingkungan sekitarnya yang dipenuhi dengan asap rokok atau ibu yang merokok pada masa sesudah melahirkan mempunyai hubungan erat dengan kemunculan ADHD pada anaknya.
Penelitian (2006) yang dilakukan oleh Environmental Health Perspectives menemukan bahwa 4.704 anak-anak (usia 4-45 tahun) atau sekitar 4,2% penderita ADHD memiliki ibu yang merokok selama kehamilan mempunyai potensi berkembangnya ADHD yang lebih parah 2,5 kalinya dibandingkan dengan ibu yang tidak merokok semasa kehamilan.
Faktor lainnya yang diduga berasal dari lingkungan yang dapat memunculkan ADHD pada anak adalah cat, beberapa jenis cat yang berbau menyengat atau cat dinding pada rumah yang sudah berumur. Saluran pipa yang berkarat juga mengandung toksik karat yang berbahaya.
Sumber: http://www.pikirdong.org/psikologi/psi59adhd.php
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar