Dalam menciptakan anak manusia ternyata Tuhan memiliki rahasia tersendiri. Ada anak yang diciptakan normal dan ada anak yang terlahir dengaan kelainan atau tidak normal. Meskipun kelainan kandungan saat ini sudah dapat terdeteksi sejak dini, namun kalau akhirnya mereka tetap terlahir, dan menjadi warga masyarakat hal itu adalah rahasia Tuhan.
Kelainan anak atau abnormalitas tidak dapat hanya didekati dari pendekatan medis. Kelainan tersebut memiliki dimensi sosiologis atau kemasyarakatan dan juga dimensi psikologis atau atau kejiwaan. Sebagai anak manusia persoalannya bukan hanya medis fisioliogis, tetapi berkaitan dengan keberadaan atau eksistensinya sebagai individu di masyarakat. Dengan kata lain kelainan fisik anak berkaitan erat dengan penerimaan masyarakat atau negara dan juga berkaitan dengan kesiapan dan dukungan dari orang tua anak.
Anak dengan kelainan down syndrome adalah anak yang memiliki kelainan kromosom. Manusia normal meiliki 23 pasang kembaran kromosom, tetapi anak down syndrome salah satu kromososmnya, terutama kromososm 21 memiliki 3 kembaran. Berbeda dengan kromososm normal yang hanya memiliki 2 kembaran. Kesalahan penggandaan kromosom inilah yang menyebabkan munculnya kelambatan mental yang merupakan ciri utama penderita down syndrome.
Selain itu penderita seringkali harus menderita penyakit jantung bawaan, perkembangan tubuh yang abnormal, defisisensi sistem pertahanan tubuh, dan berbagai problem kesehatan lainnya. Yang perlu dimengerti bahwa penderita kelainan ini tidaklah mengganggu, menular maupun diturunkan.
Klinik Tumbuh Kembang Anak ( KKTK ) Rumah Sakit harapan Kita Jakarta, merupakan salah satu pihak yang perduli terhadap anak penderita kelainan Down Syndrome di Indonseia.Sejak tahun 1995, tim dokter, therapis, dan persatuan orang tua anak Down Syndrome bersatu padu untuk menanggulangi permasalahan tersebut. harus diakui bahwa upaya penanggulangan ini belum mampu mengobati akar penyakitnya, namun pertumbuhan dan perkembangan anak penderita kelainan ini cukup memnggembirakan, dan terpantau secara seksama.
Sejak bulan mei 2000, dengan keberhasilan Konsorsium Jerman-Jepang memetakan seluruh gen yang terdapat dalam autosom terkecil pada genom manusia ( kromosom 21 ), maka optimisme mulai menyeruak dan menyebar. Terdapat harapan akan ditemukannya obat yang langsung mengobati sumber penyakit kelainan Down Syndrome.
Sumber: http://www.potads.com/profile.php
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar