Disini, gw bakal bahas tentang Binge Eating Disorder (BED)..
Yyaa ini termasuk salah satu gangguan makan..
So, baca aja dee yyaa.. ehehe..
Yyaa ini termasuk salah satu gangguan makan..
So, baca aja dee yyaa.. ehehe..
Pengertian
Binge eating disorder (BED) adalah gangguan makan paling biasa di Amerika Serikat, mempengaruhi 3,5% perempuan dan 2% laki-laki dan secara umum lebih dari 30% dari mereka mencari pengobatan untuk mengurangi berat badan. Walaupun ini belum juga diklasifikasikan sebagai sebuah gangguan makan yang terpisah/tersendiri, ini pertama kali diuraikan tahun 1959 oleh psikiater dan peneliti Albert Stunkert sebagai “Night Eating Syndrome” (NES), dan istilah “Binge Eating Disorder” diciptakan untuk menguraikan perilaku makan tipe “binging” yang sama tanpa komponen nocturnal (malam hari). BED biasanya mengarah ke obesitas walaupun ini dapat terjadi dalam berat normal individual. Mungkin ada faktor warisan genetik yang terlibat dalam berdiri sendirinya BED dari resiko-resiko obesitas lainnya dan ada juga insiden yang lebih tinggi dari psychiatric comorbidity (comorbidity: kehadiran simultan dari dua kondisi medis, seperti seseorang dengan schizophrenia dan penyalahgunaan obat-obatan), dengan persentase dari individual-individual dengan BED dan sebuah “Axis I Comorbid” gangguan psychiatric menjadi 78,9% dan untuk mereka dengan subklinikal BED, 63,6%.
Ciri-ciri
• Kadangkala tidak latihan mengontrol konsumsi makanan berlebihan.
• Makan seporsi makanan yang tidak wajar (sangat banyak) pada satu waktu, lebih banyak daripada yang akan dimakan oleh orang normal pada waktu yang sama.
• Waktu makan Binge lebih cepat daripada waktu makan orang normal.
• Makan sampai secara fisik tidak merasa nyaman dan muak pada banyaknya makanan yang baru dikonsumsi.
• Makan ketika depresi atau bosan.
• Makan dalam jumlah yang banyak bahkan ketika tidak begitu lapar.
• Biasanya makan sendiri selama masa binge, dalam tujuan untuk menghindari penemuan gangguan itu.
• Seringkali makan sendirian selama waktu makan normal, berhutang pada perasaan malu tentang makanan.
• Merasa menjijikan, depresi, atau berdosa setelah makan binge (binge eating).
• Secara cepat naik berat badan, dan/atau onset tiba-tiba dari obesitas.
Hubungan dengan gangguan makan lainnya
Gejala-gejala makan binge juga ada dalam bulimia nervosa. Kriteria diagnosis formalnya serupa dalam subjek itu, keharusan binge paling sedikit dua kali seminggu untuk periode minimum dari 3 bulan. Tidak seperti dalam bulimia, mereka penderita BED tidak memuntahkan kembali makanannya, cepat, atau melakukan olahraga berat setelah binge eating. Tambahan, tipikal berat normal penderita bulimia, adalah dibawah berat badan (yang seharusnya) tapi telah berberat badan lebih sebelumnya. Mereka penderita gangguan makan binge lebih seperti kelebihan berat badan atau obese.
Gangguan makan binge serupa, tapi berbeda dari kelebihan makan kompulsif. Mereka penderita BED tidak memiliki keharusan untuk makan berlebih dan tidak menghabiskan waktu banyak berfantasi tentang makanan. Kebalikannya, beberapa orang dengan gangguan makan binge memiliki perasaan negatif yang besar tentang makanan. Sama dengan gangguan makan lainnya, binge eating adalah sebuah “gangguan ekspresif”--sebuah gangguan yang merupakan sebuah ekspresi dari masalah psikologis yang lebih dalam. Beberapa peneliti percaya BED adalah bentuk yang lebih halus dari bulimia nervosa, sementara lainnya membantahnya bahwa ini adalah gangguan yang berbeda sendiri. Sekarang, DSM-IV mengkategorisasikan ini dibawah Eating disorder not otherwise specified (EDNOS), sebuah indikasi bahwa diperlukannya lebih banyak penelitian.
Peristiwa dan faktor resiko
Banyak orang dengan masalah ini adalah berberat badan lebih atau obese, tapi orang dari berat badan normal juga dapat memiliki gangguan ini.
Sekitar dua persen dari seluruh orang dewasa di Amerika Serikat (sama banyaknya dengan 4juta orang Amerika) memiliki gangguan makan binge. Sekitar sepuluh sampai lima belas persen orang yang agak obese atau mencoba untuk menurunkan berat badan sendirian atau melalui program komersial untuk menurunkan berat badan memiliki gangguan makan binge. Gangguan ini bahkan lebih lazim pada orang yang sama sekali obese.
Gangguan makan binge dua kali sama biasanya diantara perempuan juga antara laki-laki. Gangguan ini ditemukan dalam seluruh kebudayaan-etnis dan populasi rasial. Orang yang obese dan memiliki gangguan makan binge sering menjadi kelebihan berat badan pada usia lebih muda daripada mereka yang tanpa gangguan ini. Mereka mungkin juga kehilangan dan menaikkan kembali berat badan lebih sering, atau menjadi paranoid tentang menaikkan berat badan.
Penyebab
Tidak ada yang tahu dengan pasti apa yang menyebabkan gangguan makan binge. Sama banyak dengan setengah dari seluruh orang dengan gangguan makan binge telah depresi dalam masa lalunya. Apakah depresi yang menyebabkan gangguan makan binge, apakah gangguan makan binge yang menyebabkan depresi, atau apakah keduanya memiliki sebuah hubungan sebab-akibat, tidak diketahui pasti.
Point pemicu bisa jadi emosi seperti kebahagiaan, kemarahan, kesedihan atau kebosanan. Perilaku impulsif dan beberaoa masalah emosi lainnya dapat menjadi lebih biasa pada orang denga gangguan makan binge. Bagaimanapun, banyak orang juga mengklaim bahwa bingeing terjadi tanpa menghiraukan mood mereka. Ini juga tidak jelas apakah dieting dan binge eating berhubungan. Beberapa studi menunjukkan bahwa sekitar setengah dari seluruh orang dengan gangguan makan binge memiliki episode binge sebelum mereka mulai untuk diet.
Para peneliti juga mengatakan bahwa gangguan makan binge lebih biasa ditemukan antara atlet yang kompetitif seperti perenang atau pesenam yang bentuk badannya secara tetap menjadi contoh bagi publik/diperhatikan publik. Atlet-atlet yang terpengaruh dalam olahraga ini cenderung untuk membandingkan badan mereka sendiri dalam cara yang negatif dengan mereka yang merupakan teman satu timnya. Ada sebuah penelitian tentang bagaimana bahan kimia otak dan metabolism mempengaruhi gangguan makan binge, tapi studi ini adalah dalam tingkat lebih awalnya sendiri.
Komplikasi
Sementara orang cenderung untuk makan berlebih dari waktu ke waktu, kebiasaan konsisten dari konsumsi yang sering dari jumlah besar makanan dalam periode singkat dari waktu biasanya mengarah pada naiknya berat badan dan obesitas. Konsekuensi kesehatan problematis yang paling menonjol dari tipe gangguan makan ini dibawa oleh hasil kenaikan berat badan dari episode bingeing.
Orang dengan gangguan makan binge mungkin jadi sakit hak untuk sebuah kekurangan nutrisi yang pantas. Episode-episode bingeing biasanya memasukkan makanan yang tinggi lemak, gula, dan/atau garam, tapi rendah vitamin dan mineral. Individual biasanya sangat sedih tentang binge eating mereka dan mungkin jadi depresi. Mereka yang obese dan juga memiliki gangguan makan binge dalam esiko untuk diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi (hypertension), tingkat kolesterol darah tinggi (hypercholesterolemia), penyakit kandung empedu, penyakit jantung, dan beberapa tipe dari kanker.
Banyak orang dengan gangguan makan binge telah mencoba untuk mengontrolnya sendiri, tapi tidak mampu untuk mengontrolnya dalam waktu lama. Beberapa orang melewatkan kerja, sekolah, atau kegiatan sosial untuk binge eat. Orang obese dengan gangguan makan binge sering merasa buruk tentang diri mereka dan mungkin menghindari pertemuan sosial. Mereka yang binge eat, apakah obese atau tidak, merasa malu, dan menyadari dengan baik gangguan pola makan mereka, dan mencoba untuk menyembunyikan masalah mereka. Seringkali mereka menjadi sangat baik dalam menyembunyikannya, bahkan teman dekat dan anggota keluarganya tidak menyadari bahwa mereka binge eat. Beberapa dari gejala yang biasa terjadi adalah:
• Makan makanan dalam jumlah besar, bahkan ketika secata fisik tidak lapar.
• Makan sampai merasa kekenyangan dan tidak nyaman.
• Makan sendirian keluar dari rasa malu pada kuantitas makanan yang sedang dimakan.
• Merasa menjijikkan, depresi, atau berdosa setelah makan.
Dieting
Orang yang tidak kelebihan berat badan harus menghindari dieting, karena ini kadang-kadang membuat binge eating mereka jadi lebih buruk. Dieting disini berarti melewatkan makan, makan tidak cukup kalori setiap hari, atau menghindari beberapa macam dari makanan, seperti karbohidrat atau lemak. Banyak orang dengan gangguan makan binge obese dan memiliki masalah kesehatan karena berat mereka. Orang dengan gangguan makan binge yang obese mungkin menemukan ini lebih susah untuk tetap dalam sebuah program menurunkan berat badan. Mereka juga mungkin kehilangan berat badan daripada orang lain, dan mungkin menaikkan berat badan lebih cepat dalam usaha untuk memperlambat metabolism. (ini bisa jadi lebih buruk ketika mereka juga memiliki masalah seperti depresi, kesulitan mengontrol perilaku mereka, dan masalah berhubungan dengan orang lain.) orang ini mungkin membutuhkan treatment (pengobatan) untuk gangguan makan binge sebelum mereka mencoba menurunkan berat badan. Dieting biasanya tidak berhasil untuk mereka dengan BED, mereka biasanya akan menaikkan kembali semua berat badan yang hilang, dan kadang-kadang lebih. Mereka dengan BED memiliki kesulitan yang lebih mengikuti treatment menurunkan berat badan tradisional.
Pengobatan (Treatment)
Orang dengan BED, apakah atau tidak mereka ingin untuk menurunkan berat badan, harus mencari pertolongan dari professional kesehatan termasuk tabib/dokter, nutrisionis, psikiater, psikolog, pekerja sosial klinis atau dengan menghadiri pertemuan 12-langkah Overeaters Anonymous. Bahkan mereka yang tidak kelebihan berat badan biasanya sedih dengan binge eating mereka, dan treatment bisa menolong mereka.
Walaupun profesional kesehatan mental mungkin jadi membiasakan diri pada ciri-ciri BED, banyak tabib/.dokter tidak mengangkat pertanyaan, apakah karena mereka tidak diinformasikan tentang kondisinya atau terlalu malu untuk bertanya tentang hal ini. Karena ini adalah gangguan psychiatric yang tidak diketahui di DSM-IV, ini susah untuk memperoleh insurance reimbursement untuk pengobatan.
Ada beberapa cara berbeda untuk memperlakukan BED. Cognitive-behavioral therapy mengajarkan orang bagaimana untuk menjaga pola makan mereka dan mengganti kebiasaan makan tidak sehat mereka. Ini juga mengajarkan mereka bagaimana untuk mengubah cara mereka berperan dalam situasi sulit. Interpersonal psychotherapy membantu orang untuk melihat hubungan mereka dengan teman dan keluarga dan membuat perubahan dalam area masalah. Drug therapy, seperti antidepressants, mungkin bisa berguna bagi beberapa orang.
Para peneliti tetap mencoba untuk menemukan pengobatan yang paling membantu atau berguna dalam mengontrol BED. Metode-metode yang disebutkan disini kelihatan sama bergunanya. Untuk orang yang kelebihan berat badan, sebuah program penurunan berat badan untuk meningkatkan kesehatan dan untuk membangun self-esteem, sama baiknya dengan konseling, menunjukkan dengan tepat akar dari masalah psikologis yang memicu episode binge mereka, mungkin menjadi pilihan terbaik.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Binge_Eating_Disorder
There are several types of eating disorder, you can read in this article Eating Disorder
BalasHapusWhy this happened?
In people with anorexia nervosa, the concentration of oxytocin in the brain is reduced, and peripheral nervous system responses are reduced or impaired. Vasopressin, on the other hand, is elevated. In patients with bulimia, oxytocin levels are normal, but vasopressin is elevated. These reduced and elevated hormonal profiles are most likely to be the result of restricted eating and starvation rather than the cause of them. But the elevated levels of vasopressin may play a role in recovery. If vasopressin is important during the formation and retrieval of memories, it could be contributing to the difficulty many patients have in changing their old routines of restriction.